Senin, 06 Februari 2012

Keamanan Teknologi Open Source


Keamanan Pada Teknologi Open Source

1.      Masalah keamanan apa yang ada di software open Source Desktop yaitu:

a.   Kode yang terbuka memudahkan orang lain yang berniat jahat untuk merubahnya dan menyisipkan sesuatu yang dapat merugikan.
b.  Dapat di kembangkan oleh banyak orang membuat suatu software tidak dapat di pertangung jawabkan asal-usul dan keasliannya.
c.   Belum banyaknya perusahaan perusahaan  pengembang software opensource yang memiliki reputasi besar sehingga kepercayaan masyarakat masih kurang untuk menggunakan software open source.

2.      Masalah keamanan apa yang muncul dalam Open Source berbasis web yaitu:

a. MYSQL injection. adalah sebuah cara seorang peretas mengabil data pada sebuah situs web. cara ini mengunakan kelemahan pada variable URL sehingga dimungkinkan seorang peretas memasukan sebuah perintah untuk menampilkan data rahasia pada sebuah web.
b.  Untrusted plugin. adalah sebuah plugin atau fungsi tambahan pada sebuah CMS yang tidak bisa di percaya asal-usul dan kegunaanya. Bisanya plugin seperti ini mengabil data penting seperti statistik dan bahkan dapat mencuri data pada database.
c.  Tema  tidak kompatibel adalah masalah yang sering terjadi pada CMS. biasanya tidak terlau menggangu secara signifikan pada keamanan. Tapi tema yang tidak kompatibel bisa membuat tampilan CMS tidak tampil secara sempurna dan bahakan terlihat rusak. biasaya tema tidak kompatibel dengan versi CMS tersebut.
contoh sebuah situs/web yang kena Hack/deface:nama web nya: http://kafegue.com/wp-login.php
caranya: cuma me-rename nama file wp-login.php dan me-replace semua keyword ‘wp-login’ dengan nama/keyword lain yang Anda inginkan (pada isi file wp-login.php tersebut). Lalu me-rename keyword ‘wp-login’ tersebut pada file admin-header.php di direktori wp-admin.

Pesan / Motifasi hacker
Amankanlah salah satu pintu masuk Website WordPress Anda supaya tak mudah dihack.
 referensi:
http://kafegue.com/contoh-halaman-login-website-wordpress-yang-kena-deface/

Selasa, 10 Januari 2012

virtualisasi

Dengan VM bisa merubah sistem Desentralisasi Server ke Sentralisasi, karena hanya dengan satu buah server induk, terdapat virtual-virtual server dengan sistem operasi berbeda, dan masing-masing virtual server dapat memliki tugas yang berbeda pula.
Pada sistem Desentralisasi, masing-masing server berdiri sendiri, dengan masing-masing perangkatnya. Sementara pada sentralisasi, satu buah server induk dapat menangani banyak fungsi server dengan sistem virtual machines.
Edit HTML
Sebuah Komputer yang akan digunakan untuk membuat 4 buah Virtual Machine (VM) yang masing-masing menjalankan : 2 buah Ubuntu Server, Debian dan Windows XP Home.

a) Spefisikasi Komputer :

Prosesor: 3.0 GHz Dual Core Xeon x2
Hardisk: 500GB
Memory: 4GB

b) Resource yang dibutuhkan masing-masing VM :

2 x Ubuntu Server :
- 2 GHz CPU
- 2 GB RAM
- 80 GB hard-drive space (Sudah termasuk Free Space)

Windows XP :
- 1 Ghz CPU
- 1 GB RAM
- 80GB hard-drive space (sudah termasuk free space)

Debian :
- 1 GHz CPU
- 512 GB RAM
- 40 GB hard-drive space (Sudah termasuk Free Space)

c) Software-software open Source yang saya pilih untuk membuat Sistem ini:
- Virtual Box, karena virtual box adalah aplikasi free (gratis). (http://virtualboximages.com/)